Duren Sawit, Jakarta – Dua remaja, berinisial A (17) dan B (16), telah ditangkap polisi terkait kasus pembunuhan terhadap ayah kandung mereka sendiri, berinisial S (45), di sebuah rumah di Jalan Raya Duren Sawit, Jakarta Timur.

Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto, menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi pada Selasa (24/10) sekitar pukul 03.00 WIB. “Berdasarkan laporan warga, kami menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia di dalam rumahnya,” ujar Budhi.

Polisi menemukan korban dengan luka tusuk di bagian dada dan perut.

“Setelah melakukan penyelidikan, kami berhasil mengidentifikasi dua pelaku yang merupakan anak kandung korban,” tambah Budhi.

Kedua pelaku ditangkap di sebuah warung makan di daerah Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Rabu (25/10) pagi.

Berdasarkan hasil interogasi, motif pembunuhan ini diduga berawal dari pertengkaran antara korban dengan kedua anaknya.

“Pelaku mengaku bahwa korban sering memukul dan menyakiti mereka. Pada malam kejadian, terjadi pertengkaran lagi, dan kedua pelaku nekat melakukan pembunuhan,” ungkap Budhi.

Aksi brutal ini terjadi ketika korban sedang tidur. Kedua pelaku masuk ke dalam kamar korban dan menusuknya menggunakan pisau dapur.

“Setelah melakukan aksinya, kedua pelaku melarikan diri dari rumah dan menuju ke warung makan tersebut,” jelas Budhi.

Polisi telah mengamankan barang bukti, termasuk pisau dapur yang digunakan dalam pembunuhan tersebut.

Kedua pelaku kini telah diamankan di Polres Metro Jakarta Timur dan dijerat dengan pasal pembunuhan berencana dalam KUHP.

“Kami masih mendalami kasus ini untuk mendapatkan informasi lebih lanjut,” ujar Budhi.

Kasus ini menjadi perhatian publik dan menimbulkan pertanyaan tentang kondisi keluarga yang memicu kedua remaja tersebut nekat melakukan pembunuhan terhadap orang tua kandung mereka.

Komunitas Peduli Anak dan Remaja:

Komunitas peduli anak dan remaja di Jakarta Timur menyatakan keprihatinan atas kejadian ini.

“Kejadian ini menunjukkan adanya masalah serius dalam keluarga dan lingkungan,” ujar Ketua Komunitas, Ratih.

Ratih menekankan pentingnya peran orang tua dalam memberikan kasih sayang dan dukungan kepada anak-anak mereka.

“Anak-anak yang merasa terabaikan dan tidak dicintai rentan melakukan tindakan kekerasan,” ungkap Ratih.

Komunitas tersebut juga mendorong pemerintah untuk meningkatkan program pencegahan kekerasan dalam keluarga dan melatih orang tua dalam mendidik anak-anak dengan cara yang positif dan konstruktif.

Psikolog:

Psikolog anak, Dr. Maya, mengatakan bahwa kasus ini menunjukkan adanya masalah psikologis yang mendasari tindakan kekerasan oleh kedua remaja tersebut.

“Kemungkinan besar, kedua pelaku mengalami trauma dan tekanan emosional yang besar,” ujar Maya.

Maya menekankan pentingnya memberikan konseling dan terapi kepada kedua pelaku untuk mengatasi masalah psikologis mereka.

“Penting juga untuk menyelidiki faktor-faktor lain yang berkontribusi terhadap kejadian ini, seperti kondisi ekonomi keluarga, lingkungan sekitar, dan pengaruh teman sebaya,” tambah Maya.

Kasus ini menjadi sorotan dan mengingatkan perlunya perhatian serius terhadap masalah kekerasan dalam keluarga dan kesehatan mental anak dan remaja.